Kamis, 21 November 2013

Tugas Individu Tentang Penulisan ilmiah

Diposting oleh My Blog di 1:01:00 PM 0 komentar
1. Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (Scientific Research). Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya Sistem Harvard, Sistem Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad, dan Sistem Nomor Urut.
Jawab :

Sistem penulisan referensi Harvard
Sistem Harvard (Author-Date Style) merupakan penulisan daftar pustaka yang disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir. Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h. 1) atau (Smith 2005:1)
Contoh :
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). 'New drugs for acute respiratory distress syndrome', New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6, pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.
Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.
Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press, London
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Nguyen 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington 1999)."
Sistem Harvard Modified
Sistem Vancouver
Sistem Vancouver (Author-Number Style) merupakan kutipan pada naskah yang diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
Contoh :
(1) Prabowo GJ and Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale University Press; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1992. h. 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. h. 8-21.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).
Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Pr.
http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/writing/HTWgeneral.html

Sistem nomor 

Sistem nomor disusun menurut nomor urut pemunculannya dalam tubuh tulisan
Urutan unsur untuk menulis daftar pustaka pada dasarnya sama dengan sistem nama-tahun, hanya saja urutan penulisannya yang berbeda  
Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan saja yang dapat dimuat dalam daftar pustaka
Sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka juga harus ada di dalam tubuh tulisan
Kepustakaan harus dinyatakan dengan lengkap
Informasi tentang kepustakaan sebaiknya dicocokkan kembali dengan pustaka aslinya
  
2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah.
Jawab :
1.      Judul
                        1. Nama penulis pertama
        2. Nama penulis kedua
                        3. Alamat penulis pertama (lengkap dgn email)
                        4. Alamat penulis kedua (lengkap dgn email)
            Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
                                    (alamat instansi, bukan rumah)
2.      Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata).
3.      Pendahuluan : pendahuluan memuat latar belakang penelitian secararingkas dan padat, dan tujuan. Dukungan  teori  tidak  perlu  dimasukkan  pada  bagian  ini,  tetapi  penelitian  sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
4.      Metode Penelitian : etode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan  penelitian  yang  lain,  prosedur  dan  tekniknya akan  berbeda.  Kalau  tidak berbeda,  berarti  penelitian  itu  hanya  mengulang  penelitian  yang  sudah  ada sebelumnya.   Tapi  bukan  berarti  harus  berbeda  semuanya.  Untuk  penelitian  sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda, teknik  pengumpulan  datanya  berbeda,  analisis  datanya  berbeda,  dan  lain.lain. Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan  penelitian  yang  dilakukan  termasuk  ke  dalam  kategori  penelitian  yang mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
5.      Pembahasan : bagian  ini  memuat  data  (dalam  bentuk  ringkas),  analisis  data  dan  interpretasi terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi  terbanyak,  bisa  mencapai  50%  atau  lebih.  Bagian  ini  bisa  dibagi  menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
6.      Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat dibuat dalam sub  bagian  yang  terpisah.   Kesimpulan  menjawab  tujuan,  bukan  mengulang  teori, berarti  menyatakan  hasil  penelitian  secara  ringkas  (tapi  bukan  ringkasan pembahasan).   Saran  merupakan  penelitian  lanjutan  yang  dirasa  masih  diperlukan untuk  penyempurnaan  hasil  penelitian  supaya  berdaya guna.   Penelitian  tentunya tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian, tapi merupakan rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
7.      Daftar Pustaka : bagian  ini  hanya  memuat  referensi  yang  benar-benar  dirujuk;  dengan  demikian, referensi  yang  dimasukkan  pada  bagian  ini  akan  ditemukan  tertulis  pada  bagianbagian sebelumnya.
Sistematika penulisannya adalah:
ü  Menurut abjad
ü  Tidak  perlu  dikelompokkan  berdasarkan  buku,  jurnal, koran,  ataupun berdasarkan tipe publikasi lainnya. 
ü  Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi.  Judul buku. Penerbit, kota.
ü  Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul tulisan.”  nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota. 
ü  Sistematika  penulisan  untuk  skripsi/tesis/disertasi:  nama  penulis  (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun lulus.  Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
ü  Sistematika penulisan untuk artikel dari internet:  nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan, dan tahun download.  Judul tulisan. Alamat situs.
ü  Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan dan tahun publikasi. “Judul tulisan.”  Nama koran.  Penerbit, kota.
Aturan Penulisan
- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author, date hanya mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler, 2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
3. Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?
Jawab :
  Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:
Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London: Longmans.
Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and social impact assessment. New
York: Wiley & Sons
McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans. 71: 637
Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.
Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai
aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar Acuan.
Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)
Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik,
karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors)
Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds. 1989. atau
White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds). 1989.
·         Bab dari Buku atau salah satu topik dalam Prosiding
Contoh:
Rabben, E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual of Photographic
Interpretation. Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of Photogrammetry. pp. 117-149
Artinya: Penulis mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam Bab: Fundamentals of Photo Interpretation, yang merupakan salah satu Bab buku Manual of Photo Interpretation, yang di-edit oleh Colwell. Bab tersebut berada dari halaman 117 sampai dengan 149.
Contoh:
Bergin, A, and D. Lawrence. 1993. Aboriginal and Torres Strait Islander Interests in the Great
Barrier Reef Marine Park. In Proceeding turning the tide: Indigenous sea rights. Townville:
Northern Territory University Law School
Penjelasan: Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan D.Lawrence yang berjudul “Aborigin and Torres Strait Islander Interest in the Great Barrier Marine Park”. Tulisan ini berada dalam satu Prosiding dari Konperensi International yang diorganisir oleh Northern University Law School dengan topik “Turning the Tide: Indigenous Sea Rights”, yang diterbitkan pada tahun 1993.
·         Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,, Volume (Isi) dan Nomor Urut untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan, seperti bulanan (monthly) dengan 12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan 4 nomor/volume dan dua-bulanan (bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber dari majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip, ditulis sebagai berikut:
Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor volume tidak ditulis lagi.
Misalnya Vol.XIX: 245-249
Nomor Volume dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19: 245-249
Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume, maka nomor majalah perlu ditulis.
Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman 24-28
Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang telah mendunia, karena para
ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak terkenal atau terkenal terbatas ,
maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.
Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia
Dalam bibliografi internasional juga dibakukan penulisan akronim dari journal tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan. Lihat contoh-contoh di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine Geodesy” yang mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam Chicago Style.
1. Currie, R.G. 1974. Solar cycle signal in surface air temperature. J.Geophys.Res. 79:567- 5600
2. Chen, G., and R.Ezraty. 1999. Variations of southern ocean sea level and its possible relation
with Antarctic sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1): 31-47
3. Brwon, W., W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler. 1975. Mode bottom experiment.
J. Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O. 1973. The fast Fourier transform. New York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S., and A.G.Piersol. 1986. Random Data: Analysis and measurement procedures (2nded. rev. and expanded). New York: John Wiley & Sons
Analisis dari daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1: J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari Journal of Geophysical Research dan ditulis dengan huruf miring (italic). Volume di mana tulisan itu dimuat adalah volume 79 dengan nomor urut 567-5600. Judul tulisan ditulis denga huruf kecil kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2 penulis dan kata “and” di awali dengan koma (ini dalam bahasa Inggeris) dalam bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int. J. Rem Sens. Adalaj akronim baku untuk International Journal on Remote Sensing. Antarctic pakai huruf besar karena ini nama diri dari kutub selatan. 20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1 dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk majalah-majalah yang nomor urutnya selalui dimulai dengan halaman 1 setiap nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys. Oceano. adalah singkatan baku dari Journal of Physical Oceangography. Volume 5
nomor urut 75 s/d85
No.4: Kalau contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota dan nama penerbitnya karena journal journal ini telah tercatat dalam daftar journal-journal terakreditasi dan dicatat dalam bibliografi internasional.
Dalam contoh No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan Fourier dimulai dengan huruf besar karena ini berasal dari nama orang. Contoh nama penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis dengan nama kota diikuti tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara sudah tidak dicantumkan lagi karena Prentice Hall sudah dikenal secara internasional. Bagi Indonesia, di mana majalah nasional kita belum tercatat dalam bibliografi internasional, sebaiknya nama majalah ditulis secara lengkap. Juga ditulis nama kota di mana majalah dan buku yang dikutip tersebut diterbitkan
Contoh:
Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and co-management institutions for sustainable
coastal fisheries management in Southeast Asia. Ocean & Coastal Management 27(3): 143-
162.
Dengan kata lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul “Community-based and co-management
institutions………..” berada dalam majalah Ocean & Coastal Management, Volume 27, No.3, dan berada pada halaman 143 – 162. Antara Management dan 27 (3) tidak diberi titik
Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and I. Murata. 1990. Geodetic studies of oblique plate
convergence in Sumatera. Eos Transaction 71: 857.
Keterangan: Eos Trans adalah akronim dari Earth Observation Systems Transaction, adalah publikasi berkala, Volume 71, halaman 857.
sumber :
http://pardede.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19064/Aturan+Penulisan+Artikel+Jurnal+Ilmiah+UG.pdf
http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pustaka.

 

Kamis, 17 Oktober 2013

Tugas Penalaran 2

Diposting oleh My Blog di 8:48:00 PM 0 komentar
Nama kelompok      :         Indah Tabaroka  (23211575)
Nety Arum Sari (25211138)
Septia Dwiyanti (26211680)
Kelas                 :       3EB11




   1.  Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?

Disebut sebagai fungsi dasar karena, bahasa sebagai alat komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Fungsi ini adalah fungsi dasar bahasa yang belum dikaitkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Sebagai sarana komunikasi, bahasa mempunyai fungsi utama. Dimana dapat dijelaskan bahwa komunikasi bahasa ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa: Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badani, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb). Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering mengenal ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”,”Time untuk “waktu”. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
·         Untuk tujuan praktis : Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
·         Untuk tujuan artistik : Manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
·         Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
·         Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang Sejarah manusia selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).



    2.  Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan!

Menurut Cecep Sumarna (2006:237) Bahasa dapat digolongan menjadi dua, yakni: bahasa alami (bahasa sehari-hari yang biasa digunakan) dan bahasa buatan. Masing-masing penggolongan ini, memilki cabang tertentu. 
 Bahasa alami dibagi lagi menjadi dua:
1.  Bahasa isyarat
a.  Bahasa isyarat buatan (berlaku khusus). Dan hanya untuk orang khusus. Bahasa dan symbol yang digunakan juga berlaku khusus dan hanya berlaku untuk orang-orang khusus,. Misalnya, bahasa yang digunakan oleh orang-orang bodoh, hanya berlaku untuk orang bisu.Atau misalnya, simbol-simbol tertentu yang biasanya digunakan oleh para intel, biasanya digunakan dan hanya berlaku untuk para intel juga 
b.  Bahasa isyarat biasa yang berlaku umum. Artinya dipahami bersama, yakni menyetujui suatu rumusan yang dimintakan persetujuan kepadanya. Menggeleng juga sama, itu adalah bahasa isyarat biasa yang berlaku umum, yakni tidak menyetujui apa yang dimintakan persetujian kepada orang yang menggeleng itu. 
2.  Bahasa biasa, biasanya digunakan untuk komunikasi harian. Symbol sebgai pengandung arti dalam suatu bahasa, disebut kata. Arti yang dikandung disebut makna. Makna kata dalam bahasa biasa, dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a.  Kata tertentu, untuk arti tertentu. kata dimaksud dalam bahasa Indonesia disebut dengan denotasi. Denotasi adalah makna yang sebenarnya, misalnya, puncak mengandung arti batas ketingggian sebuah gunung.
b.  Kata tertentu untuk sesuatu tertentu yang berbeda atau memilki makna yang dikandung oleh kata tertentu. kata puncak tadi, bisa berarti lain, ketika kaliamt yang disusun menjadi: "Soeharto adalah puncak kesuksesan republic Indonesia, di zaman orde baru". Kata puncak untuk kaliamt kedua, tidak lain disebut konotatif.

Bahasa Buatan       
Bahasa buatan disusun berdasarkan pertimbangan akal semata. Kata yang terkandung dari jenis ini disebut dengan istilah, arti yang terkandung disebut konsep. 
1.  Bahasa ishtilahi, rumusannya diambil dari bahasa biasa dan sering memunculkan kekaburan makna jika tidak diberi penjelasan sesuai dengan bidang keilmuan yang tercangkup dari bahasa yang dimaksud.Misalnya, kata demokrasi. Kata ini dapat melahirkan ketidakjelasan makna jika tidak dijelaskan oleh mereka yang kompeten dibidang ilmu poitik dan pendidikan kewarganegaraan.
2. Bahasa artificial adalah murni bahasa buatan. Bahasa ini sering pula disebut sebagai bahasa simbolis. Bahasa ini umumnya digunakan untuk rumusan logika matematika dan rumus logika statistik. Misalnya biasanya, 4 X 4 = 16. Atau 43 X 20 = 680. Simbol-simbol bahasa ini, disebut dengan bahasa artificial (logika matematika). Dalam logika statistik, dapat pula dirumuskan ({a = b} ^ {b = c} atau {a = c}).

   3.  Apa yang disebut dengan metakomunikasi?

Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap si pembicara dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalamnya menyampaikan sikap perasaan pengirim terhadap pendengar. Metakomunikasi merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dengan komunikasi saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi ini dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia, contohnya dengan tersenyum walaupun segang menangis.




Sumber :


Kamis, 03 Oktober 2013

SOAL TPA

Diposting oleh My Blog di 7:53:00 PM 0 komentar

SOAL PSIKOTES

                                                                 
         SINONIM


    1.       MILITAN
a.       Anti penindasan
b.      Ideologi
c.       Agresif
d.      Brutal
e.      Penggolongan
Kunci : c. Agresif
Militan artinya bersemangat tinggi, penuh gairah, berhaluan keras, agresif.

    2.       EKSKAVASI
a.       Penggalian
b.      Pertolongan
c.       Pengangkutan
d.      Pelaku
e.      Pelaksana
Kunci : a. Pengadilan
Ekskavasi artinya penggalian yang dilakukan di tempat yang mengandung benda purbakala.

   3.       PARADOKSAL
a.       Sejalan
b.      Seiring
c.       Ideal
d.      Kontras
e.      Konsisten
Kunci : d. Kontras
Paradoksal artinya kontras, seolah – olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya menyatakan kebenaran.

   4.       PEMBATASAN
a.       Wanita
b.      Halus
c.       Damu
d.      Restriksi
e.      Alim
Kunci : d. Restriksi
Restriksi artinya pembatasan di lapangan produksi (impor, pemberian kredit, dan sebagainnya).

   5.       HARTA BENDA
a.       Maal
b.      Bencana
c.       Zakat
d.      Warisan
e.      Sedekah
Kunci : a. Maal
Maal artinya berkaitan dengan harta benda.




             ANTONIM


   6.       PREFIKS
a.       Awalan
b.      Sisipan
c.       Perlengkapan
d.      Tambahan
e.      Akhiran
Kunci : e. Akhiran
Prefiks artinya imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar awalan
Prefiks >< Akhiran

   7.       AMATIR
a.       Palsu
b.      Canggih
c.       Ahli
d.      Partikelir
e.      Anasir
Kunci : c. Ahli
Amatir artinya kegiatan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah, misalnya orang yang bermain musik, melukis, menari, bermain tinju, sepak bola sebagai kesenangan.
Amatir >< Ahli

   8.       INDUKSI
a.       Reduksi
b.      Konduksi
c.       Dediksi
d.      Residu
e.      Redusi
Kunci : c. Deduksi
Induksi artinya metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal – hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum.
Deduksi artinya penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum.
Induksi >< Deduksi

    9 .       NOMADIK
a.       Berpindah – pindah
b.      Perlahan – lahan
c.       Terus – menerus
d.      Menetap
e.      Datang
Kunci : d. Menetap
Nomadik = nomad, artinya kelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, biasanya pidah pada musim tertentu ke tempat tertentu sesuai dengan keperluan kelompok itu, (hidup) berkelana, tidak menetap.
Nomadik >< Menetap

   10.   PENTING
a.       Keras
b.      Tinggi
c.       Remeh
d.      Utama
e.      Hidup
Kunci : c. Remeh
Penting artinya utama, sangat berharga (berguna), mempunyai posisiyang menentukan (dalam pemerintahan, perusahaan, dan srbagainnya seperti pejabat atau direktur).
Penting >< Remeh


ANALOGI


   11.   KITA : SAYA = ...
a.       Kami : kamu
b.      Kalian : beliau
c.       Dia : kalian
d.      Beliau : kami
e.      Mereka : dia
Kunci : e. Mereka : Dia
Kita dan saya aadalah kata ganti yang memiliki kesamaan, yaitu sama – sama meliputi orang yang berkata.
Mereka dan dia adalah kata ganti yang memiliki kesamaan, yaitu sama – sama tidak meliputi orang yang berkata.

   12.   TINGGI : DAKAM = AWAN : ...
a.       Matahari
b.      Minyak tanah
c.       Batu – batuan
d.      Pohon
e.      Tiang listrik
Kunci : b. Minyak tanah
Kalau ke atas itu berkaitan dengan tinggi, kalau ke bawah itu berkaitan dengan dalam.
Kalau ke atas ada awan, kalau ke bawah ada minyak tanah.

   13.   KEMEJA : KANCING = RUMAH : ...
a.       Atap
b.      Pintu
c.       Kamar
d.      Tirai
e.      Dapur
Kunci : b. Pintu
Kemeja yang ditutup adalah kancingnya.
Rumah yang ditutup adalah pintunya.


   14.   BULAN : TAHUN = ... : ...
a.       Jam : Menit
b.      Buah : Daun
c.       Luluh : Utuh
d.      Detik : Menit
e.      Waktu : Lama
Kunci : d. Detik : Menit
Beberapa bukan membentik tahun.
Beberapa detik membentuk menit.

   15.   BUTA : WARNA = TULI : ...
a.       Telinga
b.      Kata
c.       Nada
d.      Pendengar
e.      Mendengar
Kunci : c. Nada
Buta tidak bisa melihat warna.
Tuli tidak bisa mendengar nada.


LOGIKA

   16.   Semua orang yang hobi menulis senang dengan puisi.
    Novi tidak senang dengan puisi.
a.       Novi tidak hobi menulis
b.      Novi hobi menulis
c.       Novi senang menulis novel
d.      Novi senang menulis cerpen
Kunci : a. Novi tidak hobi menulis
Novi tidak senang dengan puisi, ini berarti novi tidak hobi menulis.

    17.   Semua pedagang ayam menyukai ayam goreng.
     Bu Ami seorang pedagang ayam.
a.       Bu Ami menyukai ayam goreng
b.      Bu Ami tidak menyukai ayam goreng
c.       Bu Ami tidak menyukai sate ayam
d.      Bu Ami menyukai sate ayam
e.      Bu Ami penjual sate ayam
Kunci : a. Bu Ami menyukai ayam goreng
Bu Ami seorang pedagang ayam. Jadi, bu Ami (pasti) menyukai ayam goreng, karena semua pedagang ayam menyukai ayam goreng.

    18.   Semua kendaraan roda 4 boleh masuk jalan tol.
  Mobil adalah kendaraan roda 4.
a.       Mobil dilarang masuk jalan tol
b.      Mobil tidak dilarang masuk jalan tol
c.       Mobil boleh masuk jalan tol
d.      Mobil harus masuk jalan tol
e.      Tidak ada kesimpulan
Kinci : c. Mobil boleh masuk jalan tol
Mobil adalah kendaraan roda 4. Maka, mobil boleh masuk jalan tol. Karena semua kendaraan roda 4 boleh masuk tol.



   19.   Siswa  yang diterima melanjutkan ke STAN  harus lulus tes kesehatan.
  Ririn tidak diterima melanjutkan ke STAN.
a.       Ririn tidak lulus tes kesehatan
b.      Ririn lulus tes kesehatan
c.       Ririn tidak mendaftar  STAN
d.      Ririn lupa mengikuti tes kesehatan
e.      Tidak ada kesimpulan
Kunci : a. Ririn tidak lulus tes kesehatan
Syarat mekanjutkan ke STAN harus lulus tes kesehatan. Jika ririn tidak diterima mekanjutkan ke STAN ini berarti Ririn tidak lulus Tes kesehatan.
  
   20.   Semua artis senang bernyanyi.
  Beberapa artis tidak senang bernyanyi.
a.       Ada artis yang senang bernyanyi
b.      Beberapa artis bukanlah penyanyi
c.       Ada artis yang senang bernyanyi
d.      Tidak ada artis yang senang bernyanyi
e.      Beberapa artis bukanlah musisi
Kunci : e. Beberapa artis bukanlah musisi
Beberapa artis tidak senang bernyanyi. Ini berarti beberapa artis bukanlah musisi, karena semua musisi senang bernyanyi.





Sumber :
Dikutip dari buku TPA & PSIKOTES (penerbit Jogja Great! Publisher)





 

My Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review