1.
Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (Scientific
Research). Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing jenis aturan
yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya Sistem Harvard, Sistem
Harvard Modified, Sistem Vancouver, Sistem Abjad, dan Sistem Nomor Urut.
Jawab :
Sistem penulisan referensi Harvard
Sistem Harvard (Author-Date Style) merupakan penulisan daftar pustaka yang disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir. Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h. 1) atau (Smith 2005:1)
Contoh :
Buller, H. and Hoggart, K. (1994a). 'New drugs for acute respiratory
distress syndrome', New England Journal of Medicine, vol. 337, no. 6,
pp. 435-439.
Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British
home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies,
10, 2, 197–210.
Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock
(ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press,
pp.210–37.
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.
Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press, London
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya
distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones
dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan
kacang-kacangan (Nguyen 1987), namun telah didapat pula hasil yang
berbeda bahkan berlawanan (Washington 1999)."
Sistem Harvard Modified
Sistem Vancouver
Sistem
Vancouver (Author-Number Style) merupakan kutipan pada naskah yang
diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan
seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
Contoh :
(1) Prabowo GJ and Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress
syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale University Press; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg
Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available
from: URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25,
1999.
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan
kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi
Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1992. h. 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing
terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan.
Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. h. 8-21.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh
penulis dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah
membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan
fenomena tersebut, terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian
dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional
dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).
Dua sumber bacaan berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Pr.
http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/resources/writing/HTWgeneral.html
Sistem nomor
Sistem nomor disusun menurut nomor urut pemunculannya dalam tubuh tulisan
Urutan unsur untuk menulis daftar pustaka pada dasarnya sama dengan
sistem nama-tahun, hanya saja urutan penulisannya yang berbeda
Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan saja yang dapat dimuat dalam daftar pustaka
Sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka juga harus ada di dalam tubuh tulisan
Kepustakaan harus dinyatakan dengan lengkap
Informasi tentang kepustakaan sebaiknya dicocokkan kembali dengan pustaka aslinya
2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah.
Jawab :
1.
Judul
1. Nama penulis pertama
2. Nama
penulis kedua
3. Alamat
penulis pertama (lengkap dgn email)
4. Alamat
penulis kedua (lengkap dgn email)
Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
(alamat
instansi, bukan rumah)
2.
Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum
250 kata).
3.
Pendahuluan : pendahuluan memuat latar belakang penelitian secararingkas dan
padat, dan tujuan. Dukungan teori tidak perlu
dimasukkan pada bagian ini, tetapi
penelitian sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
4.
Metode Penelitian : etode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian.
Antara satu penelitian dengan penelitian yang lain,
prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak
berbeda, berarti penelitian itu hanya
mengulang penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Tapi bukan berarti harus
berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial misalnya,
populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis
datanya berbeda, dan lain.lain. Mohon diuraikan dengan jelas,
bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan
penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam
kategori penelitian yang mana, mohon diperhatikan dengan baik,
jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi
tidak perlu mencantumkan penomorannya.
5.
Pembahasan : bagian ini memuat data (dalam
bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau
teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini
harusnya mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai
50% atau lebih. Bagian ini bisa
dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan
penomorannya.
6.
Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat
dibuat dalam sub bagian yang terpisah.
Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang
teori, berarti menyatakan hasil penelitian secara
ringkas (tapi bukan ringkasan pembahasan).
Saran merupakan penelitian lanjutan yang
dirasa masih diperlukan untuk penyempurnaan hasil
penelitian supaya berdaya guna. Penelitian
tentunya tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian,
tapi merupakan rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
7.
Daftar Pustaka : bagian ini hanya memuat
referensi yang benar-benar dirujuk; dengan
demikian, referensi yang dimasukkan pada bagian
ini akan ditemukan tertulis pada bagianbagian
sebelumnya.
Sistematika penulisannya adalah:
ü Menurut abjad
ü Tidak perlu dikelompokkan berdasarkan
buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi
lainnya.
ü Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. Judul buku. Penerbit,
kota.
ü Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul
tulisan.” nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota.
ü Sistematika penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi:
nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan
seterusnya). Tahun lulus. Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
ü Sistematika penulisan untuk artikel dari internet: nama penulis
(kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan,
dan tahun download. Judul tulisan. Alamat situs.
ü Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis
(kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan
dan tahun publikasi. “Judul tulisan.” Nama koran. Penerbit, kota.
Aturan Penulisan
- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku,
setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak
perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam
bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author, date hanya
mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler,
2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika
menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
3.
Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja
yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?
Jawab :
Buku
Contoh dalam
Daftar Acuan:
Keates, J.A. 1973. Cartographic
Design and Production. London: Longmans.
Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental
and social impact assessment. New
York: Wiley
& Sons
McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990.
Crustal deformation and oblique plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans.
71: 637
Catatan: Dalam
Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya “et alii”
artinya “dan lainlain”.
Semua nama
penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan,
sesuai
aturan baku.
Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua
orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar
Acuan.
Dalam teks
mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay &
Bronstein 1985)
(McCafrey et
al. 1990)
Perhatikan “et
al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring) dan setelah “al”
diikuti dengan titik,
karena ini
kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et”
artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan
titik (bukan kependekan) Kalau para penulis adalah editor, bukan yang menulis
sendiri, maka di tambah di belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed.
(artinya “editor”), contoh 1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum
menulis angka “tahun” penulisan. Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika
editornya lebih dari satu orang. (Editors)
Kata ed atau
eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White,
A.T., P.Martosubroto, and M.S.M.
Sadorra. eds. 1989. atau
White, A.T., P.
Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds). 1989.
·
Bab dari Buku atau salah satu topik
dalam Prosiding
Contoh:
Rabben, E.L.
1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual of Photographic
Interpretation.
Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of Photogrammetry. pp.
117-149
Artinya: Penulis
mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam Bab: Fundamentals of Photo Interpretation,
yang merupakan salah satu Bab buku Manual of Photo Interpretation, yang di-edit
oleh Colwell. Bab tersebut berada dari halaman 117 sampai dengan 149.
Contoh:
Bergin, A, and D. Lawrence. 1993.
Aboriginal and Torres Strait Islander Interests in the Great
Barrier Reef
Marine Park. In Proceeding turning the tide: Indigenous sea rights.
Townville:
Northern
Territory University Law School
Penjelasan:
Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan D.Lawrence yang berjudul “Aborigin
and Torres Strait Islander Interest in the Great Barrier Marine Park”. Tulisan
ini berada dalam satu Prosiding dari Konperensi International yang diorganisir
oleh Northern University Law School dengan topik “Turning the Tide: Indigenous
Sea Rights”, yang diterbitkan pada tahun 1993.
·
Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan
berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,, Volume (Isi) dan Nomor Urut
untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan, seperti bulanan (monthly) dengan
12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan 4 nomor/volume dan dua-bulanan
(bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber dari majalah, Volume, Nomor
dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip, ditulis sebagai berikut:
Vol. XIX, Nomor
6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman berjalan dari awal volume (misalnya
awal volume XIX No.1), maka nomor volume tidak ditulis lagi.
Misalnya Vol.XIX:
245-249
Nomor Volume
dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19: 245-249
Jika nomor
halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume, maka nomor majalah
perlu ditulis.
Misalnya: 10
(3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman 24-28
Dalam Chicago
style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang telah mendunia, karena
para
ilmuan yang
terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak terkenal atau terkenal
terbatas ,
maka nama kota
ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman di mana informasi
berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri dengan tanda baca
“titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.
Contoh: 10 (3):
24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia
Dalam
bibliografi internasional juga dibakukan penulisan akronim dari journal
tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan. Lihat contoh-contoh
di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine Geodesy” yang
mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam Chicago Style.
1. Currie, R.G.
1974. Solar cycle signal in surface air temperature. J.Geophys.Res. 79:567-
5600
2. Chen, G., and
R.Ezraty. 1999. Variations of southern ocean sea level and its possible
relation
with Antarctic
sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1): 31-47
3. Brwon, W.,
W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler. 1975. Mode bottom experiment.
J.
Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O.
1973. The fast Fourier transform. New York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S.,
and A.G.Piersol. 1986. Random Data: Analysis and measurement procedures (2nded.
rev. and expanded). New York: John Wiley & Sons
Analisis dari
daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1:
J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari Journal of Geophysical Research dan
ditulis dengan huruf miring (italic). Volume di mana tulisan itu dimuat adalah
volume 79 dengan nomor urut 567-5600. Judul tulisan ditulis denga huruf kecil
kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2
penulis dan kata “and” di awali dengan koma (ini dalam bahasa Inggeris) dalam
bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int. J. Rem Sens. Adalaj akronim
baku untuk International Journal on Remote Sensing. Antarctic pakai huruf besar
karena ini nama diri dari kutub selatan. 20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1
dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk majalah-majalah yang nomor urutnya
selalui dimulai dengan halaman 1 setiap nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys.
Oceano. adalah singkatan baku dari Journal of Physical Oceangography.
Volume 5
nomor urut 75
s/d85
No.4: Kalau
contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota dan nama penerbitnya karena
journal journal ini telah tercatat dalam daftar journal-journal terakreditasi
dan dicatat dalam bibliografi internasional.
Dalam contoh
No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan Fourier
dimulai dengan huruf besar karena ini berasal dari nama orang. Contoh nama
penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis dengan nama kota diikuti
tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara sudah tidak dicantumkan lagi
karena Prentice Hall sudah dikenal secara internasional. Bagi Indonesia, di
mana majalah nasional kita belum tercatat dalam bibliografi internasional, sebaiknya
nama majalah ditulis secara lengkap. Juga ditulis nama kota di mana majalah dan
buku yang dikutip tersebut diterbitkan
Contoh:
Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and
co-management institutions for sustainable
coastal
fisheries management in Southeast Asia. Ocean & Coastal Management 27(3):
143-
162.
Dengan kata
lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul “Community-based and co-management
institutions………..”
berada dalam majalah Ocean & Coastal Management, Volume 27, No.3, dan berada
pada halaman 143 – 162. Antara Management dan 27 (3) tidak diberi titik
Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and I.
Murata. 1990. Geodetic studies of oblique plate
convergence in
Sumatera. Eos Transaction 71: 857.
Keterangan: Eos
Trans adalah akronim dari Earth Observation Systems Transaction, adalah
publikasi berkala, Volume 71, halaman 857.
sumber :
http://pardede.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19064/Aturan+Penulisan+Artikel+Jurnal+Ilmiah+UG.pdf
http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pustaka.
0 komentar:
Posting Komentar