PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS
Sejak Enron
Corporation bangkrut pada tahun 2011
topik etika bisnis sering muncul di halaman – halama depan media di
negara maju seperti AS, dengan sistem kontrol yang berlapis-lapis yang tersusun
dari pengalaman bertahun-tahun sebagai pusat kapitalisme dunia, masih dapat
kebobolan. Dengan analis keuangan terbaik, lembaga rating yang mempunyai nama
besar dan akuntan publik yang paling kredibel, kecurangan itu masih dapat
terjadi. Skandal ini kemudian disusul oleh skandal WorldCom, yang munkin pula
akan disusul oleh skandal yang lain. Paling menyedihkan adalah panjangnya
daftar para pemimpin perusahaan dan bisnis yang selama ini terlibat dalam
perbuatan bertentangan dengan hukum dan etika. Akhirnya segala sistem,
peraturan dan nama besar, akan kembali kepada etika sang pelaku. Sistem
bisa ditembus, peraturan dapat diakali, dan nama besar dapat di jual. Jika para
pelakunya tidak berpegangan pada etika. Maka di atas semua peraturan dan
sistem, etika bisnislah yang menjadi tumpuan agar semua sistem dan peraturan
itu dapat berjalan secara wajar.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta
kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, serta optimis kendala dalam
menghadapi era globalisasi dapat diatasi. Moral merupakan sesuatu yang
mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu
yang merupakan kesepakatan dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang
bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis yang
seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai rambu dalam suatu kelompok
masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu
tindakan yang terpuji yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di
dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam
kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.
Etika Bisnis
Berbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum mengenai etika pada
perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan
kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Jika aturan secara umum mengenai
etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika,
maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan,
kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak
etis dan tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita
sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan
toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar
tidak tamak.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu :
a.
Pengendalian diri
b.
Pengembangan tanggung
jawab sosial
c.
Mempertahankan jati
diri
d.
Menciptakan persaingan
yang sehat
e.
Menerapkan konsep
pembangunan tanggung jawab sosial
f.
Mempertahankan jati
diri
g.
Menciptakan persaingan
yang sehat
h.
Menerapkan konsep
pembangunan yang berkelanjutan
i.
Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
j.
Mampu menyatakan yang benar itu benar
k.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
l.
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
m.
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
Perkembangan Etika Bisnis
Bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh nyata adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun demikian bila menyimak etika bisnis seperti yang dipraktekan sekarang, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri.
Masa etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , Asia, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.
Membumikan Etika
Bisnis di Perusahaan
Etika pada dasarnya
adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam
kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika
perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan
sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan
menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan
lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika
kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika
perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang
telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara
perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan
keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan
pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya. Kebijakan
perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan
memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode
Etik (Code
of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan
globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran
yang semakin penting, sebagai buffer dalam
interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.
Tujuan Etika
Bisnis
Tujuan etika bisnis adalah memberikan kesadaran moral para pelaku bisnis
dalam menjalankan good business dan tidak melakukan ‘monkey business’ atau
dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan
manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang
yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghilangjan
citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan kebohongan.
Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh karenanya membawa serta
tanggung jawab etis bagi pelakunya.
Pelanggaran Etika
Bisnis
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis.
Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai
pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain,
melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua
tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya,
norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang
melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang
bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama, etika
bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika
bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnis secara baik dan etis.
Kesimpulan:
Dengan adanya moral dan etika dalam
dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin kesalahan
itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era
globalisasi dapat diatasi. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan
etika yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang,serasi,selaras.
Sumber :
Hartman, laura. 2008. Etika Bisnis.
Jakarta: Erlangga
http://pii.or.id/etika-bisnis/
http://www.jakartaconsulting.com/publications/articles/organization-development/etika-bisnis
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
0 komentar:
Posting Komentar